Jumat, 21 November 2014

Testamen Seorang Penulis

Ingatkah kau saat kita masih muda, kau bilang saat kita dewasa nanti kau mau jadi istriku?
Ingatkah kau saat kita masih remaja, kau bilang kita akan selalu bersama?
Ingatkah kau saat kita sudah dewasa, kau bilang tidak akan ada yang bisa memisahkan kita?

Jika kau masih ingat, kumohon dengan sangat... lupakanlah.
Kini aku sudah menjadi penulis, dan engkau sudah menikahi lelaki terbaik yang bisa kau temui. Di buku terakhirku ini, khusus kutuliskan segalanya tentangmu, kupersembahkan segalanya untukmu, dan kutumpahkan kenangan kita di dalamnya, demi kita.
Suatu saat nanti jika kau membacanya, mungkin kau akan bertanya-tanya, kenapa aku menulis kisah tentangmu. Jawabannya sederhana; karena aku sudah kehilanganmu.
Setiap penulis di dunia ini, tiap satu dari semuanya... mereka cenderung menulis tentang sesuatu yang tidak mereka miliki atau tentang sesuatu yang tidak bisa mereka miliki.
Meski terdengar putus asa, mereka hanya ingin menjaga setitik api kecil abadi agar tetap menyala...
...pada sebuah harapan yang dulu mereka miliki, dan yang ironisnya, termasuk aku.


Terinspirasi dari kisah nyata
(sayangnya bukan pengalaman pribadi, atau belum jadi pengalaman pribadi)
fsc

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar